Iklan

January 13, 2015, 01:47 WIB
Last Updated 2015-01-13T09:47:42Z
Utama

Samad : Saat Seleksi Menteri Kabinet Kerja, Budi Dapat Raport Merah

Budi Gunawan
Jurnal,Jakarta – Dibalik penetapan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka oleh KPK dinilai ada nuansa politik. Demikian dikatakan Wakil Ketua Fraksi Demokrat DPR Benny K Harman.

"Ada nuansa politis dalam penetapan tersangka Budi Gunawan ini. Mestinya tidak harus dilakukan yang bersangkutan berada dalam proses pencalonan," kata Benny di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (13/1).

Benny menduga, saat ramai-ramai berita pencalonan Kapolri, KPK sudah memperingatkan Presiden Jokowi. Namun Jokowi tidak menghiraukan imbauan KPK itu.
"Dugaan saya sudah ada nota keberatan dari KPK ke presiden tapi presiden tidak mau peduli," terang dia.

Sementara itu, Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil mengkritisi bahwa rekening gendut di Polri sangat banyak.
"Rekening gendut kan bukan Budi Gunawan saja, kenapa tidak jadi tersangka. Ini menjadi pertanyaan," kata Nasir kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (13/1).
Utuk itu komisi III akan tetap melakukan fit and proper test terhadap calon kapolri Budi Gunawan.

"Komisi III tetap menggunakan asas praduga tak bersalah. Semua fakta hukum, fit and proper dilanjutkan. Agenda tetap dilaksanakan, rencananya besok malam," terangnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto memastikan nama-nama pihak lain terlibat akan tercantum di dalam surat dakwaan Budi. "Kami pastikan nanti akan dirumuskan di dakwaan," ujar Bambang.



Samad lebih tegas menyatakan fakta-fakta soal Budi. Menurut dia, saat proses seleksi menteri Kabinet Kerja, Budi merupakan salah satu calon dengan predikat 'merah.'(mdk)