Iklan

February 25, 2015, 03:39 WIB
Last Updated 2015-02-25T11:41:54Z
DPRD Sulut

Komisi II Sidak Pasar



Sidak Komisi II, Marlina Moha Siahaan, Ferdinand Mangumbahang, Juddy Moniaga

Jurnal,Manado – Terjadi lonjakan harga beras di Sulut membuat Komisi II Deprov melakukan inspeksi mendadak di Pasar Karombasan.
Ditemui beberapa pedagang baik grosir maupun eceran, diakui mereka bahwa harga memang naik bukan hanya beras tapi sembako ikut naik.

“Sekarang ini harga beras naik karena stok kurang,” ungkap salah satu pedagang yang berjualan di pasar karombasan.
Sementara itu Ketua Komisi, Hj Marlina Moha Siahaan mengatakan, setelah melakukan semple di beberapa titik memang terjadi kenaikan harga disebabkan stok yang kurang.
“Penyebabnya karena hama dan cuaca yang buruk sehingga para petani kebanyakan gagal panen,” terang Marlina.

Untuk mengantisipasi masalah ini kata Marlina,  komisi II akan secepatnya memanggil Disperindag dan Bulog duduk bersama mencarikan solusi sehingga persoalan kenaikan harga tidak berlarut –larut.

“Secepatnya kami akan hearing sehingga persoalan ini dapat teratasi dan masyarakat tidak resah,” pungkas kader Golkar Dapil Bolmong ini.

Kenaikan harga beras di pasaran terpantau, berada di kisaran Rp 1000-3000 per kilogram. Kenaikan paling signifikan terjadi pada kelompok beras jenis Pulo yang naik menjadi Rp 14.000 dari harga semula Rp 11.000 per kilogram. Superwin yang awalnya dijual Rp 10.000 kini naik menjadi Rp 12.000 per kilogramnya. Beras Temo Pondang, dari Rp 9000 melonjak hingga Rp 12.000 per kilogram. Sedangkan beras jenis Serayu menjadi Rp 10.000 dari harga awal Rp 8000 per kilogram. 
Anggota Komis yang ikut dalam sidak yaitu, Juddy Moniaga, Ferdinand Mangumbahang dan Cindy Wurangian.(man)