Sidak Komisi II, Marlina Moha Siahaan, Ferdinand Mangumbahang, Juddy Moniaga |
Jurnal,Manado – Terjadi lonjakan harga beras di
Sulut membuat Komisi II Deprov melakukan inspeksi mendadak di Pasar Karombasan.
Ditemui beberapa pedagang
baik grosir maupun eceran, diakui mereka bahwa harga memang naik bukan hanya
beras tapi sembako ikut naik.
“Sekarang ini harga beras
naik karena stok kurang,” ungkap salah satu pedagang yang berjualan di pasar
karombasan.
Sementara itu Ketua Komisi,
Hj Marlina Moha Siahaan mengatakan, setelah melakukan semple di beberapa titik
memang terjadi kenaikan harga disebabkan stok yang kurang.
“Penyebabnya karena hama
dan cuaca yang buruk sehingga para petani kebanyakan gagal panen,” terang Marlina.
Untuk mengantisipasi
masalah ini kata Marlina, komisi II akan
secepatnya memanggil Disperindag dan Bulog duduk bersama mencarikan solusi
sehingga persoalan kenaikan harga tidak berlarut –larut.
“Secepatnya kami akan
hearing sehingga persoalan ini dapat teratasi dan masyarakat tidak resah,”
pungkas kader Golkar Dapil Bolmong ini.
Kenaikan
harga beras di pasaran terpantau, berada di kisaran Rp 1000-3000 per kilogram.
Kenaikan paling signifikan terjadi pada kelompok beras jenis Pulo yang naik
menjadi Rp 14.000 dari harga semula Rp 11.000 per kilogram. Superwin yang
awalnya dijual Rp 10.000 kini naik menjadi Rp 12.000 per kilogramnya. Beras
Temo Pondang, dari Rp 9000 melonjak hingga Rp 12.000 per kilogram. Sedangkan
beras jenis Serayu menjadi Rp 10.000 dari harga awal Rp 8000 per kilogram.
Anggota Komis yang ikut dalam sidak yaitu, Juddy Moniaga, Ferdinand Mangumbahang dan Cindy Wurangian.(man)