
![]() |
Ilustrasi |
Jurnal,Manado – Setelah menjalani perawatan dengan tujuh
jahitan di kemaluan akibat diperkosa orang tidak di kenal, anak gadis yang
berusia 7 tahun, mulai memberikan keterangan di polda sulut.
“Tadi korban sudah memberikan
keterangan. Dia (korban, red) ditemani pihak keluarga,”kata sumber resmi kepada
wartawan Selasa (14/04/2015) sore, di Mapolda Sulut.
Ketika memberikan keterangan kata
sumber, korban nampak trauma.
“Ya, korban masih trauma. Tapi kita
coba bujuk dan sempat bermain-main dengan korban, korban pun akhirnya mau
berikan keterangan,” beber sumber itu.
Seperti diberitakan sebelumnya,
Subdit Jatanras melalui unit Perlindungan Anak dan Perempuan (PPA) Direktorat
Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Sulut, Senin (23/03/2015),
melakukan identifikasi barang bukti kasus dugaan penculikan dan pemerkosaan
gadis 7 tahun asal Sario beberapa waktu lalu.
“Pelaku masih dalam pencarian,
sementara ini kita sedang mengidentifikasi barang bukti berupa baju korban yang
bercak darah,” beber Kanit PPA Kompol Elisabeth.
Dikatakan Kompol Elisabeth,
sejumlah sidik jari yang menempel pada baju yang dikenakan korban ketika
mengalami tindak asusila dari orang yang tidak dikenalinya, ikut diindentifikasi
guna mendapatkan titik terang terkait identitas pelaku.
Ditempat terpisah, Kabid Humas
Polda Sulut, AKBP Wilson Damanik, ketika dikonfirmasi turut membenarkan adanya
serangkaian penyelidikan yang sementara dilakukan unit PPA.
Kejadian penculikan dan cabul itu
sendiri dialami korban pada Kamis (12/03/2015) lalu, sekitar pukul 18.00 Wita.
Kala itu korban bersama dua saudara laki-lakinya, sedang asyik bermain di area
kompleks perumahan Sario.
Pelaku yang mengenakan sepeda
motor tanpa plat nomor rupanya sudah
mengincar korban. Dengan uang Rp 10 ribu, korban akhirnya berhasil dibujuk dan
dibawa korban.
Melihat korban dibawa pelaku,
kedua saudaranya langsung memberitahukan hal tersebut kepada Albert, kakek
korban.
“Saya kaget dan langsung lakukan
pencarian. Saya telepon semua keluarga agar berjaga di jalan - jalan seputar
lokasi. Karena saya yakin pelakunya belum jauh. Saya langsung ambil motor dan
keliling - keliling Sario,” kata Albert saat dikonfirmasi wartawan di RS
Bhayangkara.
Albert juga mengatakan, pelaku
saat itu tidak menggunakan helm, hanya memakai mantel bertopi. Sekitar sejam
kemudian, Albert mendapat kabar bahwa cucu kesayangannya telah ditemukan warga
di kawasan Kecamatan Sario.
“Suasana sudah ramai, ia (korban,
red) lalu dibawa ke rumah. Ia tampak kebingungan, tak mau bicara. Dia terlihat
lusuh, badannya penuh luka lecet. Daster yang dipakainya robek dan ada bercak
darah,” jelas Albert.
Akibat perbuatan bejat pelaku,
korban pun harus menjalani perawatan insentif di Rumah Sakit Bhayangkara selama
beberapa hari. Bahkan, saat itu korban sempat mengalami luka pendaharaan di
alat kelaminnya.
Tak terima dengan perbuatan
pelaku, keluarga korban lalu menempuh jalur hukum. Sayangnya, Polsek Sario dan
Polresta Manado, yang didatangi keluarga korban, terkesan menolak untuk
menerima laporan. Perkara ini pun, akhirnya dilaporkan ke Polda Sulut.
“Pas di RS, seorang polisi
kenalan kami langsung mengarahkan ke Polda untuk dilaporkan. Karena sebelumnya
kami tak dilayani,” ujarnya.
Saat ini, diketahui tim Polda
Sulut tengah berupaya memburu tersangka. Dengan berpegang pada sketsa wajah
yang diterangkan korban, keberadaan pelaku terus dilacak.(jema)