
Jurnal,Manado- Menyusul naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Wakil Walikota Harley Mangindaan lakukan pantauan di tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tumumpa II.
Kunjungan ini terkait dengan beberapa keluhan dari warga nelayan dimana anggaran operasional melaut jadi meningkat, sementara pendapatan hasil tangkapan ikan tidak stabil.
“Kalau stok BBM masih bisa kita dapatkan, hanya harganya naik. Mau tidak mau terpaksa kita harus membeli, dari pada tidak melaut. Ibaratnya makan buah simalakama. Kami berharap ada pemimpin yang mampu menjawab kebutuhan nelayan seperti kami,” keluh para nelayan.
Diakui Mangindaan, pasca naiknya harga BBM gejolak dari nelayan maupun petani belum didapatkan. “Tapi untuk menekan jangan sampai ada gejolak meski BBM naik stok di SPBU maupun APMS harus ada. Karena Nelayan apapun jadinya tetap akan membeli BBM untuk melaut,” terang Mangindaan.
“Memang pekerjaan nelayan tidak stabil. Jika cuaca baik mendukung melaut tentunya hasilnya bisa membuat nelayan tersenyum. Tapi sebaliknya, jika cuaca buruk otomatis mereka tidak bisa melaut dan berdampak pada perekonomian keluarganya,” tambah Wawali
Untuk itu, pemerintah juga akan pikirkan soal infrastruktur pendukung hasil tangkapan nelayan. Agar ikan yang ada tetap bisa menghasilkan uang bagi nelayan yang tentunya dengan harga yang sesuai dengan keringat mereka. Demikian dijelaskan Wawali dalam interaksi nelayan di atas kapal tangkap ikan. (luq)
Kunjungan ini terkait dengan beberapa keluhan dari warga nelayan dimana anggaran operasional melaut jadi meningkat, sementara pendapatan hasil tangkapan ikan tidak stabil.
“Kalau stok BBM masih bisa kita dapatkan, hanya harganya naik. Mau tidak mau terpaksa kita harus membeli, dari pada tidak melaut. Ibaratnya makan buah simalakama. Kami berharap ada pemimpin yang mampu menjawab kebutuhan nelayan seperti kami,” keluh para nelayan.
Diakui Mangindaan, pasca naiknya harga BBM gejolak dari nelayan maupun petani belum didapatkan. “Tapi untuk menekan jangan sampai ada gejolak meski BBM naik stok di SPBU maupun APMS harus ada. Karena Nelayan apapun jadinya tetap akan membeli BBM untuk melaut,” terang Mangindaan.
“Memang pekerjaan nelayan tidak stabil. Jika cuaca baik mendukung melaut tentunya hasilnya bisa membuat nelayan tersenyum. Tapi sebaliknya, jika cuaca buruk otomatis mereka tidak bisa melaut dan berdampak pada perekonomian keluarganya,” tambah Wawali
Untuk itu, pemerintah juga akan pikirkan soal infrastruktur pendukung hasil tangkapan nelayan. Agar ikan yang ada tetap bisa menghasilkan uang bagi nelayan yang tentunya dengan harga yang sesuai dengan keringat mereka. Demikian dijelaskan Wawali dalam interaksi nelayan di atas kapal tangkap ikan. (luq)