
Jurnal,Gorontalo - Pemerintah Provinsi
Gorontalo mencangkan rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Ulang
Tahun (HUT) Proklamasi Kemerdakaan Republik Indonesia ke-70 tahun 2015 ini.
Perayaan HUT RI ke-70 tingkat
provinsi rencananya akan diisi dengan sejumlah kegiatan dan perlombaan. Selain
lomba olahraga, lomba tradisional rakyat dan lomba kesenian, peringatan itu
juga diisi dengan bakti sosial di kabupaten/kota, pawai obor pelajar, renungan
suci hingga upacara detik detik proklamasi tanggl 17 Agustus nanti.
Tema kegiatan “Ayo Kerja”
dijabarkan oleh pemerintah provinsi ke dalam sub tema “Gerakan Nasional Ayo
Kerja Untuk Percepatan Pembangunan dan Peningkatan Perekonomian 70 Tahun
Indonesia Merdeka, Mandiri dan Berdaulat”.
Gubernur Gorontalo Rusli
Habibie meminta kepada semua pihak untuk senantiasa ikut berpartisipasi
mensukseskan peringatan HUT Kemerdekaan ke-70. Kegiatan ini dinilai penting
untuk menanamkan dan menggelorakan kembali nilai nilai patrotisme dan rasa
cinta tanah air kepada seluruh anak bangsa.
Lebih daripada itu, kegiatan
tersebut sebagai wujud rasa syukur dalam mengisi kemerdekaan yang telah diraih.
“Saya meminta kepada semua
pihak untuk terlibat dalam perayaan kemerdekaan RI dengan tetap menjaga
keamanan dan ketertiban daerah. Mari kita isi kemerdekaan ini dengan
pembangunan dan pengabdian terbaik bagi nusa dan bangsa,” tutur Rusli saat
menjadi Pembina apel ASN di lingkungan pemprov Gorontalo.
Secara khusus, mantan Bupati
Gorontalo Utara itu mewajibkan kepada aparaturnya untuk menjadi pelopor
semangat patriotik dan cinta tanah air di tengah tengah masyarakat. Semangat
itu bisa dilakukan dengan banyak hal, yang terkecil dengan cara mengibarkan
bendera Merah Putih dan umbul umbul di halaman rumah dan perkantoran.
“ASN harus menjadi contoh untuk
menggelorakan semangat patriotik dan cinta tanah air. Saya sudah minta ibu
Sekda agar mengeluarkan edaran setiap pegawai dan seluruh masyarakat agar
selama bulan Agustus ini untuk mengibarkan bendara Merah Putih di halaman rumah
masing masing,” tegasnya.
Penegasan itu sangat penting
sebab Rusli menilai dari tahun ke tahun peringatan HUT Kemerdakaan RI telah
mengalami degradasi nilai di tengah tengah masyarakat. Perayaan Kemerdekaan
kalah bilang dibandingkan dengan perhelatan Sepak Bolah Piala Dunia yang
digelar empat tahun sekali. Bendera merah putih kalah berkibar dengan bendera
Belanda, Jerman dan Negara Negara peserta Piala Dunia.
“Bendera Negara lain ditaruh di
atap rumah, di atas pohon dan di tempat yang paling tinggi sekalipun. Bahkan
rumah pejabat kita pun demikian. Sementara bendera kita yang diperjuangkan
dengan nyawa, keringat dan air mata para pejuang tidak pernah kita hargai.
Tolong saya menyerukan agar kita hargai itu dengan mengibarkan merah putih
setinggi tingginya,” tandasnya.(***)