
Jurnal,Gorontalo - Gubernur Gorontalo Rusli
Habibie meminta Pertamina memberi peluang usaha bagi pihak lain untuk mendistribusi
gas LPG khususnya dalam hal perkapalan.
"Apabila dibolehkan agen kapal ditambah. Cari
putra-putra daerah yang mau usaha distribusi LPG sehingga terkesan tidak
dimonopoli. Kalau kapalnya rusak, ya kita hanya tergantung pada satu pengusaha
dan akibatnya terjadi kelangkaan," tukasnya.
Dengan kebijakan konversi minyak tanah ke gas LPG,
gubernur menilai ketergantungan masyarakat terhadap bahan bakar tersebut sangat
tinggi untuk kebutuhan rumah tangga dan usaha rumah makan.
Namun masalah rusaknya kapal pengiriman LPG,
sering terjadi dan menjadi penyebab utama kelangkaan di Gorontalo.
Menurutnya, Pertamina harus segera mencari solusi
agar persoalan tersebut tidak kembali terulang. Terlebih bulan Ramadhan dan
lebaran tinggal beberapa pekan lagi.
"Semua orang sudah menggunakan LPG. Bahkan di
kampung kampung penggunaan minyak tanah dan kayu bakar sudah berkurang.
Sehingga dengan bertambahnya kebutuhan, kita seharusnya buka kran bagi
pengusaha lain untuk berbisnis distribusi LPG. Alasannya selalu klasik kapal
rusak lah, kapal belum masuk lah dan sebagainya. Atau mungkin yang bersangkutan
bisa menambah kapal lagi," tambahnya.
Selain berpengaruh terhadap hajat hidup orang
banyak, masalah LPG, lanjut Rusli sangat berpengaruh terhadap inflasi daerah.
Berbeda halnya dengan kebutuhan listrik dan bahan
bakar minyak (BBM), penggunaan LPG tidak bisa dihemat karena menjadi kebutuhan
dasar setiap harinya.
"Konversi minyak tanah ke LPG sudah berjalan
lancar, jangan sampai warga balik lagi menggunakan minyak tanah karena kecewa
dengan pasokan yang tidak lancar," tandasnya.(***)