
Jurnal,Manado – Pertarungan perebutan kursi nomor satu di
Ibukota provinsi Sulawesi Utara, merupakan pertarungan adu gengsi partai –
partai penguasa seperti ; Partai Demokrat (PD), Partai Demokrasi Indonesia
(PDI) Perjuangan, Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Gerakan Indonesia Raya
(Gerindra). Figur – figure yang diutus bertarung juga merupakan orang – orang popular
di Manado yaitu Vicky Lumentut (GSVL), sekarang masih memegang kendali di
Pemkot Manado, Harley Mangindaan (HBM), Wakil Walikota Manado, Hanny Joost
Pajouw (HJP), Anggota DPRD Sulut dan Jimmy Rimba Rogi (Jimbaro). Melihat
pertarungan tersebut, dimana GSVL tidak lagi berpasangan dengan HBM, dianggap
peluang besar bagi kandidat lain.
Adalah HJP, Calon Walikota Manado
ditargetkan mampu mendulang suara hingga 48 persen suara pemilih. Selain pernah
bertarung pada perebutan kursi walikota 2010 yang berhasil meraih 22,52 persen,
ia juga didukung oleh suara partai dan perolehan suara sebanyak 21.131 pada
pilcaleg 2014 – 2019.
“Kami yakin pada pilwako nanti
HJP mampu memperoleh suara sebanyak 48 %,” terang Lucky Rumopa Iwan, Sekretaris
ODC PDIP, Selasa (4/08/2015).
Menurutnya, target tersebut
berdasarkan hasil hitung – hitungan mereka dari perolehan suara HJP sendiri dan
PDIP – Nasdem pada pemilihan waktu lalu.
“Pilwako 2010, HJP raih 77.840
suara, potensi pemilih tetap PDIP diperkirakan 30.000 suara ditambah sumber suara dari partai
koalisi, PKB baik GMIM dan Katolik serta suara muslim,” bebernya.
Untuk itu, PDIP optimis dapat
merebut kursi walikota dan wakilnya pada pemilihan 9 desember nanti.
“Apapun alasannya politik akan
berimbas pada persoalan ekonomi kedepan.
Oleh sebab itu ODC akan berjuang
bersama rakyat baik gubernur dan walikota harus seirama untuk jadikan ibukota
sulut menjadi lebih baik. Bila pincang akan sangat sulit menatap manado jadi
lebih baik, oleh sebab itu ‘Harapan Pasti Jadi’ deng torang,” pungkas Rumopa.(luq)