Iklan

August 24, 2015, 14:46 WIB
Last Updated 2015-08-24T21:46:39Z
Utama

Raker Gubernur, Kapolda, Kajati, se - Indonesia. Lumentut Diundang Khusus Presiden Jokowi

Jurnal,Manado – Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), GS Vicky Lumentut, diundang khusus Presiden Joko Widodo untuk menghadiri rapat koordinasi yang juga dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, para Menteri Kabinet Kerja, para Gubernur, Kajati, dan Kapolda se-Indonesia, menghadiri Sidang Kabinet di kantor Kepresidenan Bogor, Jabar, Senin (24/8/2015) siang.
Dalam rapat tersebut, Walikota GSVL mengutip pernyataan Presiden Jokowi yang mengakui adanya perlambatan ekonomi yang sementara dialami. Namun perlambatan tersebut, bukan hanya dialami oleh Indonesia, tetapi juga dialami oleh hampir semua negara.
“Pak Presiden mengatakan, semuanya sudah tahu bahwa ada perlambatan ekonomi yang kita alami. Tetapi juga perlu ditekankan, tidak hanya negara kita yang mengalami, hampir semua negara mengalami perlambatan ekonomi. Yang lebih berat dari kita, negara-negara di dekat kita, tetangga-tetangga kita, sama mengalami,” ujar Lumentut.
Beberapa hal yang mengakibatkan suku bunga naik diantaranya krisis yang melanda Yunani beberapa bulan yang lalu, kenaikan suku bunga di Amerika, depresiasi yuan di China, dan karena ramainya antara Korea Selatan dan Korea Utara dua hari terakhir ini. Karena itu Presiden Jokowi mengingatkan semua jajaran pemerintah untuk melakukan langkah antisipasi. “Semuanya harus mempunyai pemikiran yang sama, dan kepatuhan terhadap garis yang sudah kita, nantinya akan disampaikan, apa yang harus kita lalukan. Semuanya harus sama. Jangan sampai kita sudah memberikan garis, ada yang masih di luar garis,” tegas Presiden Jokowi.
Dia pun menegaskan hal-hal yang ingin disampaikannya. Pertama, yang paling penting mengenai tujuan berbangsa dan bernegara yaitu masyarakat adil dan makmur. Ia menyebutkan, masyarakat yang adil dan makmur dapat dicapai kalau kita mempunyai pertumbuhan ekonomi yang baik. Pertumbuhan itu ditopang oleh APBN, APBD, BUMN dan juga belanja swasta. “Artinya, kalau belanja spending goverment, baik di  APBN, APBD, belanja BUMN, dan belanja swasta nasional dan asing bisa bergerak, itulah yang akan membuat pertumbuhan pada ekonomi,” tutur Presiden Jokowi.

Persoalannya, kata Presiden, sekarang ini ada problem di serapan anggaran, di belanja anggaran, baik di APBN, APBD Provinsi, Kota/Kabupaten, BUMN. Oleh sebab itulah, tegas Presiden, ia perlu bertemu dengan para Gubernur, Kajati dan Kapolda, untuk mengatasi permasalahan ini. “Problem di serapan anggaran, di belanja anggaran, baik di APBN, APBD Provinsi, APBD Kota/Kabupaten, harus diselesaikan,” tukas Jokowi.
Hadir juga dalam rapat koordinasi tersebut antara lain Menko Polhukam Luhut Pandjaitan, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Kemaritiman Rizal Ramli, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Mendagri Tjahjo Kumolo, Jaksa Agung Prasetyo, Plt Ketua KPK Taufikurahman Ruki, Ketua BPK Hadi Purnomo, dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) Franky Sibarani, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin.(*/man)