
Jurnal,Ratahan - Ketersediaan Pangan Kabupaten
Minahasa Tenggara (Mitra), sesuai dengan data yang dimiliki Badan Ketahanan
Pangan, saat ini masih berada dalam status aman.
"Dilihat dari jumlah produksi yang ada,
dan juga data dari tahun 2011, untuk ketersediaan pangan mencapai 100% di
Mitra" ungkap Mochtar Wantasen, Kaban ketahananan Pangan, senin 14/3.
Lanjut wantasen, dimana meskipun jumlah
ketersediaan pangan mencapai titik aman, namun dengan bertambahnya jumlah lahan
baru yang telah dibuka para petani dan bertambahnya jumlah penduduk, tentu
mempengaruhi akan stok pangan yang ada " hal tersebut tentu mempengaruhi,
sehingga harus diantisipasi" terang wantasen.
Lanjutnya dimana jika produksi pangan hanya
dibawah 50% barulah bisa dikatakan rawan pangan,itu bisa dilihat dari rekomendasi widia karya pangan dan gizi (WKPDG) sehingga
hal tersebut harus menjadi tanda awas ," untuk menentukan tingkatan
ketersediaan pangan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi terlebih lewat
rekomendasi dari WKPDG" ungkapnya.
Ditambahkannya dimana ada 11 jenis komoditi
pangan dalam menetukan ketersediaan pangan, dimulai dilihat dari ketersediaan
energi lewat WKPDG dimana , ada batasan yang telah ditentukan," setiap
manusia harus memenuhi 2200 kalori/kapita pertahunnya, sedangkan di Mitra
sesuai data tahun sebelumnya untuk ketersediaan energi yang dihasilkan komoditi
pangan mencapai 4000an lebih, sehingga sudah melewati rekomendasi yang
ada" jelasnya.
Namun wantasen juga mengingatkan, dengan
bertambahnya jumlah penduduk setiap tahunnya tentu mempengaruhi jumlah
pemakaian energi pangan," saat ini jumlah penduduk mitra, sudah mencapai
119.000 jiwa naik 2000an jiwa dari data sebelumnya di angka 117.000 jiwa,
sehingga kenaikan tersebut tentu sangatlah berpengaruh" pungkasnya.(hak)