
Walikota Tomohon Jimmy F Eman saat memimpin upacara Harkitnas |
Jurnal,Manado - Mengukir makna kebangkitan Nasional
dengan mewujudkan Indonesia yang bekerja nyata, mandiri dan berkarakter
adalah tema Perayaan Hari Kebangkitan Nasional ke-108 yang diperingati
pada setiap tanggal 20 Mei.
Tema ini menunjukkan bahwa tantangan apapun
yang kita hadapi saat ini harus kita jawab dengan memfokuskan diri pada
kerja nyata secara mandiri dan berkarakter seperti yang disampaikan
Walikota Tomohon Jimmy F Eman SE Ak yang membacakan sambutan Menteri
Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Rudiantara. Pada
pelaksanaan upacara Bendera memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang
dilaksanakan jajaran Pemerintah Kota Tomohon bertempat di Lapangan
kantor Walikota Tomohon.
Eman melanjutkan salah satu
inspirasi yang bisa kita serap dari berdirinya Boedi oetomo sebagai
sebuah organisasi modern pada tahun 1908 adalah munculnya sumber daya
manusia Indonesia yang terdidik, memiliki jiwa nasionalisme kebangsaan
dan memiliki cita-cita mulia untuk melepaskan diri dari penjajahan.
Dengan tampilnya sumber daya manusia yang unggul inilah semangat
kebangkitan nasional dimulai, dan melalui perjuangan yang tak kenal
lelah akhirnya kita dapat memproklamirkan kemerdekaan pada tangal 17
Agustur 1945. Sejak proklamasi inilah maka bangsa Indonesia telah
berjanji dan berketatapan hati bahwa NKRI adalah harga mati yang tak
bisa di tawar-tawar lagi dalam kondisi apapun.
Sebab
NKRI adalah demokrasi berlandaskan ideology pancasila, yang menjunjung
tinggi nilai-nilai agama dan adat istiadat yang hidup di tengah
masyarakat. NKRI dari Sabang sampai Merauke terdiri dari 17.508 pulau,
dihuni 254,9 juta jiwa dengan 1.331 suku bangsa, 746 bahasa daerah
dengan garis pantai sepanjang 99.093 km persegi. Hal ini menjadi
kewajiban kita semua sebagai komponen Bangsa Indonesia secara konstituen
untuk menjaga, melindungi dan memelihara tegaknya NKRI dari gangguan
apapun, baik dari dalam maupun luar dengan cara menerapkan prinsip dan
nilai-nilai nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari. Melalui kerja
nyata kita, kemandirian kita dan karakter kita semua terpusat pada
pemahaman bahwa saat ini kita diperhadapkan dalam kompetisi global.
Aspek-aspek inilah kunci untuk memenangkan persaingan global.
Beliau
melanjutkan kini saatnya mengedepankan kerja nyata dan mandiri dengan
cara baru penuh inisiatif bukan hanya mempertahankan dan membenarkan
cara-cara lama hanya karena telah menjadi kebiasaan sehari-hari bukan
berarti sesuatu telah benar dan bermanfaat. Kita harus membiasakan yang
benar bukan sekedar membenarkan yang biasa. Seperti kata proklamator Ir
Soekarno yang menekankan pentingnya membangun karakter bangsa yakni
membanguan suatu negara, membangun ekonomi, membangun teknik, membangun
pertahanan adalah pertama-tama dan pada tahap utamanya membangun jiwa
bangsa. Tentu saja keahlian adalah perlu, tetapi keahlian saja tanpa
dilandaskan pada jiwa yang besar tidak akan dapat mencapai tujuannya.
Pesan bung Karno yaitu “amal semua buat kepentingan semua. Keringat
semua buat kebahagiaan semua.
Selanjutnya Menkominfo
mengharapkan semoga peringatan hari kebangkitan Nasional ini juga
memperbaharui semangat trisakti : berdaulat dalam politik, berdikari
dalam ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Jika konsisten saya
yakin jalan kemandirian ini akan membawa bangsa ini mengalami
kebangkitan yang selanjutnya yakni menjadi bangsa yang lebih jaya dan
kompetitif dalam kancah intenasional.
Kegiatan ini turut dihadiri
Wawali Syerly Adelyn Sompotan, anggata DPRD PHK Pungus, Erens Kereh,
Yoddy Moningka dan yang mewakili kejari, mewakili Dandim dan seluruh
jajaran ASN serta tenaga kontrak.(michael)