Iklan

July 31, 2018, 16:17 WIB
Last Updated 2018-08-01T23:17:49Z
Dinamika

Lakat Hadiri Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Kota Manado

Jurnal , Manado - Dinas Kesehatan Kota Manado menggelar Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) di gelar Selasa (31/07/2018) di Swiss-BelHotel Maleosan.

Rakerkesda diawali dengan laporan Ketua Panitia Maudy AW Tumimomor SE,Aj.Ak menjelaskan, Kegiatan ini dilakukan untuk menentukan kebijakan dalam rangka penanggulangan permasalahan Tuberkulosis, Penurunan Stunting serta peningkatan mutu imunisasi, dan untuk merumuskan program-program kerja kesehatan di Kota Manado.

"Saat ini sesuai data WHO Global, Indonesia menempati posisi ke-dua dengan beban TBC tertinggi di dunia, dan Stunting Indonesia berada di urutan ke-lima di dunia jumlah anak dengan kondisi stunting, soal imunisasi karena kejadian defteri dan campak yang luar biasa baru-baru terjadi di Indonesia, untuk itu Pemerintah harus kembali menganalisa terkait cakupan imunisasi yang telah dilakukan" jelas Tumimomor Selaku Kabid Kesehatan Masyarakat.

 Sementara itu Walikota Manado DR.Ir.Vicky Lumentut SH,MSi,DEA yang di wakili Asissten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Micler CS Lakat SH,MH dalam sambutanya mengatakan, Mengapresiasi kegiatan Rakerkesda, Karena sinergitas antara Pemerintah Kota Manado dengan Kecamatan, bahkan kelurahan dan stakeholder terkait, tentunya akan menunjang program yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan.

"Dalam visi Kota Manado yaitu Manado Cerdas tahun 2021, maka akan diharapkan ada peningkatan yang terjadi termasuk di dalamnya bidang kesehatan. Karena perlu disadari bahwa Kota Manado merupakan Ibukota Provinsi, tentunya merupakan suatu barometer yang ada di Provinsi Sulawesi Utara,  diharapkan nanti adalah bagaimana mensosialisasi tentang penyelenggaraan kesehatan kepada masyarakat"ujar Lakat.

Ia mengatakan, Kota Manado terdiri dari 11 Kecamatan, 87 Kelurahan, 504 lingkungan dengan jumlah penduduk e-KTP ditutup pada tanggal 31 Desember 2017 berjumlah 516.625 jiwa, dan pada bulan april 2018 jumlah penduduk naik menjadi 533 ribu jiwa.

"Pemerintah dan jajaran Dinas Kesehatan harus lebih bekerja keras karena ketambahan penduduk, maka akan banyak yang akan muncul terkait dengan permasalahan kesehatan" ujar Lakat.

Dikatakanya, Dalam kesempatan ini yang dititik beratkan bagaimana sinergitas antara Pemerintah Kota Manado, jajaran Dinas Kesehatan, stakeholder terkait, pihak Rumah Sakit, BPJS Kesehatan sampai ketingkat Kelurahan dan dasa wisma yg ada di 504 lingkungan. Apabila masyarakat kita sehat tentunya keluarga-keluarga yang di harapkan nanti akan menjadi sehat, karena keluarga adalah bagian terkecil dari suatu negara yang ada ditengah masyarakat, kalau keluarga sehat dan kuat maka kuatlah negara dan kota ini akan menjadi kota cerdas dan sehat" tandas Lakat sekaligus membuka secara resmi Rakerkesda 2018.

Sementara itu menurut Kadis Kesehatan dr.Robby Mottoh mengatakan, Rakerkesda ini kami laksanakan setiap tahun

"Kegiatan ini dalam rangka mengevaluasi apa yang kita sudah lakukan ditahun sebelumnya, ternyata setelah masuk dalam materi banyak hal yang sangat penting dievaluasi seperti, keluhan dari masyarakat tentang pelayanan di Rumah Sakit, Pelayanan Klinik yang belum maksimal," ujar Motto.

Ia mengatakan, tahun 2019 program Universal Healt Coverage (UHC) merupakan program Pemerintah Pusat bahwa semua rakyat Indonesia semuanya akan dijamin kesehatanya

"Dengan adanya Program UHC, maka semua penduduk Indonesia termasuk semua Penduduk Kota Manado yang saat ini belum masuk BPJS berjumlah 113.000 jiwa, dan kami akan usulkan agar bisa masuk dan mendapatkan kartu KIS masuk kategori kelas IIII, dengan total anggaran 29 miliar" jelas Motto. (Ipeh)