Iklan

February 20, 2020, 07:06 WIB
Last Updated 2020-02-20T15:06:18Z
Dinamika

Menunggu Aksi dan Reaksi Para Petarung

Tidak lama lagi pesta demokrasi pemilihan kepala daerah disejumlah kabupaten kota di sulut akan bergulir. Dan yang paling "seksi" menurut saya adalah perebutan kursi di ibukota provinsi yaitu manado.

Saat ini begitu banyaknya baliho terpasang untuk mempromosikan diri masing - masing calon. Bahkan sejak awal tahun 2019 sudah ada pendatang baru baik dari birokrat maupun swasta mempromosikan diri dengan berbagai cara. Ada yang berebut kursi organisasi, memasang stiker dimobil angkutan, dirumah warga, tempat - tempat berkumpul, cafe, bahkan kendaraan roda dua dan roda jualan. Genderang perang ditabuh kencang oleh tiap-tiap kontestan, manuver politik dilakukan jauh-jauh hari dengan cara yang "halal konstitusional" sampai yang "haram konstitusional". Melempar wacana, propaganda, persuasi pemilih, opinion leader, money politics, hingga membeli elektabilitas lewat survei politik. Tujuan dari semua manuver politik ini cuma satu, merangkul sebanyak-banyaknya pemilih demi meraup kumulasi suara yang signifikan.

Partai yang paling diminati oleh kontestan adalah PDIP, karena dia adalah partai pemenang dengan menguasai 10 kursi di parlemen dan Ketua DPD saat ini dijabat oleh Gubernur Sulut, disusul Demokrat 6 kursi, NasDem 5 kursi, Golkar 5 kursi, Gerindra 4 kursi, PAN 4 kursi, Perindo 2 kursi, PKS 2 kursi, Hanura 1 kursi, PSI 1 kursi.

Namun demikian, NasDem dan Demokrat bukan hanya isapan jempol dimana Walikota saat ini adalah Ketua NasDem Manado dan Wakilnya adalah kader Demokrat. Pun dengan Golkar dan PAN yang Ketua DPD nya adalah Bupati Minsel dan Bupati Boltim. Hal ini mempunyai kekuatan tersendiri juga.

Tapi lagi - lagi bukan hanya ukuran besar kecil partai tapi bagaimana peran partai memainkan instrumen untuk bersosial politik.

Sedikit gambaran bahwa Istilah sosial politik terdiri berasal dari dua kata, yaitu sosiologi dan politik. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat, kelompok – kelompok sosial, dan tingkah laku individu baik individual maupun kolektif dalam konteks sosial. Politik adalah ilmu yang mempelajari kekuasaan sebagai konsep inti. Dengan demikian,dapat disimpulkan bahwa sosiologi politik adalah ilmu tentang kekuasaan, pemerintahan, otoritas, dan komando di dalam semua masyarakat manusia, tidak hanya di dalam masyarakat nasional.

Kota manado dengan jumlah pemilih 179.804 pemilih laki-laki dan 183.539 perempuan total
363,343 yang tersebar di 11 kecamatan (Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan (DPHTP)-2 untuk Pemilu 2019 dikeluarkan oleh KPU Manado), memiliki karakteristik yang berbeda dan dikategorikan sebagai pemilih yang berkarakter. Artinya bukan sekedar sembako, duit dan janji. Melainkan figur dan trackrecord senjata ampuh menaklukkan hati warga.

Partai pun harus serba hati - hati menurunkan jagoan mereka. PDIP hingga saat ini belum memastikan siapa yang akan diturunkan bertarung padahal ada sejumlah nama besar disana seperti Andre Angouw saat ini Ketua DPRD Sulut, Roy Roring Bupati Minahasa bahkan James Sumendap bupati mitra yang telah terang - terangan mengatakan siap bertarung di manado, Richard Sualang saat ini sebagai Anggota DPRD Sulut, ada juga pendatang baru yang meraup suara terbanyak dan menakodai DPRD Kota Manado Altje Dondokambey. Sementara dari Partai Demokrat menjagokan Harley Mangindaan, mantan wakil walikota, Mor Bastian yang saat ini menjabat wakil walikota manado. NasDem meski masih dalam tahap survey tapi sudah memunculkan kader andalan seperti Vicktor Mailangkay dan Telly Tjangkulung. Golkar sendiri masih menjagokan Jimmy Rimba Rogi meski masih ketar ketir apakah bisa diloloskan sebagai kontestasi atau tidak.
Salah satu figur perempuan yang menghebohkan yakni Prof Dr Juliyeta Paulina Amelia Runtuwene. Paula dengan sebutan akrabnya J'PAR adalah Rektor Universitas Manado (Unima) telah menyatakan sikap akan maju sebagai calon walikota manado. Ia telah siap lewat partai ataupun jalur independen. Figur yang satu ini sangat dikenal bahkan digandrungi oleh kaum hawa. Pasalnya, selain Ketua TP - PKK Kota Manado, ia juga sering melakukan aksi sosial terlebih untuk kepentingan kaum wanita seperti sosialisasi kanker serviks dan pengobatan lainnya. Hal ini menjadikan Paula fenomenal.
Kita tunggu saja siapakah yang akan bertarung nanti. Dan apakah paslon menjadi 4 ataukah hanya 3 pasang.
Pendaftaran calon oleh KPU Manado 16 juni 2020, dan penetapan calon 8 juli 2020.

sebuah catatan ringan