Iklan

March 9, 2021, 17:30 WIB
Last Updated 2021-03-10T01:30:59Z
MinselUtama

FDW-PYR Temukan Alsintan Tak Dipakai Rakyat Melainkan Oknum Pribadi


AMURANG--Menata aset Kabupaten Minsel lebih tertib dan tidak sembarangan dipergunakan maka Bupati Minsel Franky D Wongkar SH dan Wakil Bupati Pdt Petra Y Rembang (FDW-PYR),  seriusi menegakkan aturan penertiban aset bergerak maupUKn tidak bergerak di semua SKPD.

Selasa ( 9/3/2021) kemarin Bupati  Franki Wongkar dan Wakil Bupati Petra Rembang secara marathon membagikan tugas melakukan pengecekan aset negara dan aset daerah, yaitu Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) di sejumlah  Kecamatan. 

Dari hasil temuan di lapangan sangat fantastik. Bupati menemukan Alsintan di Kecamatan Tumpaan ternyata disewakan kepada petani namun hasil sewa tidak masuk dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD). Bahkan hasil sewa Alsintan tak tahu digunakan untuk apa. 

"Ini sudah dari tahun 2018 tidak ada pernah ada penyetoran ke daerah," ujar Wongkar dengan nada tinggi.

Menurut Wongkar, pemerintah tidak ingin mencari kesalahan, namun ingin melakukan pembenahan dalam sistem yang ada. 

Apalagi alat-alat ini adalah milik pemerintah yang diperuntukkan buat rakyat demi kepentingan umum bukan untuk kepentingan pribadi.

"Yang seharusnya pendapatan dari hasil sewa petani dimasukkan dalam pendapatan daerah dan selanjutnya untuk dikembalikan kepada negara dan daerah lewat perbaikan alat jika terjadi kerusakan," jelas lagi Bupati Wongkar. 

Sementara di tampar terpisah Wakil Bupati Minsel Pdt Petra Y Rembang melakukan pemeriksaan di Kecamatan Sinonsayang dan Kecamatan Tenga. Al hasil temuan masalah hampir sama. Yaitu Alsintan disewakan pada petani. 

Namun ironinya salah satu alat traktor multi fungsi berwana merah yang terparkir sejajar dengan alat besar lainnya di halaman Kantor Camat Tenga, rupanya tidak digunakan oleh petani atau kelompok tani. 

Wakil Bupati Rembang saat tertuju pada alat tersebut langsung terlihat begitu respons. "Ini alat digunakan untuk apa. Kelihatan bukan dipakai di tanah," tanya Wabup Pdt Rembang pada Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Tenga Debby Lembong.

"Ini kelihatan tak digunakan di tanah. Ini pakai angkut apa. Kelihatan ini rupa angkut aspal atau apa. Atau ini angkut arang, atau angkut apa,". Begitu lagi pertanyaan bertubi-tubi dilayangkan pada petugas pertanian. 

Karena mendengar jawaban dari BPP agak terbelit-belit, Wabup langsung menekan. Jika alat-alat pertanian ini harus digunakan untuk petani."Ayo silahkan jawab saja. Siapa yang pakai alat ini, Jangan takut. Bilang saja," tegas lagi Wabup Pdt Rembang.

Akhirnya BPPK Kecamatan Tenga Debby Lembong mengaku jika alat tersebut digunakan oleh pribadi Lian Mandey. "Ini dipakai pak Tawaang pak. Dipakai pak Lian Mandey, digunakan di arang, bukan untuk pertanian" jawab Lembong.

Mendengar hal itu, Wabup Pdt Rembang langsung mengkritik dengan pertanyaan lebih tegas. "Ini dijawab dengan benar, dipakai untuk kepentingan pribadi atau kepentingan umum. Dan ternyata alat multi guna ini digunakan untuk kepentingan pribadi bukan untuk kepentingan umum. 

Menurutnya, kalau digunakan untuk pribadi maka itu harus beli sendiri jangan menggunakan alat untuk kepentingan umum. 

"Jangan bikin susah rakyat, kasihan rakyat sudah susah. Seharusnya rakyat yang dilayani. Dan karena ini harusnya kalau kepentingan pribadi harus beli sendiri jangan gunakan fasilitas umum," tegasnya. 

Atas temuan tersebut Wabup Pdt Rembang menyatakan bermasalah pada alat pertanian tersebut. "Jadi itu bermasalah dan bermasalahnya pada peruntukan," tegas lagi Pdt Rembang. 

Disisi lain juga pada pemeriksaan tersebut ditemukan ada Alsintan yang sudah dimodifikasi dengan menggunakan besi pengangkut di bagian depan. Melihat hal ini Pdt Rembang langsung mencurigai jika alat-alat pertanian digunakan peruntukan lain dan petani tidak menikmati dengan baik..

Makanya dari hasil pemeriksaan tersebut, baik Bupati Franky D Rembang SH dan Wakil Bupati Pdt Petra Y Rembang MTh (FDW-PYR) menegaskan, Pemkab Minsel akan melakukan perbaikan pada sistem pengelolaan dan pemanfaatan. "Kasihan petani sudah susah tapi tidak bisa menikmatinya," kata Bupati Wongkar dan Wabup Rembang.

Makanya semua Alsintan tersebut akan di data dan ditarik terlebih dahulu. Supaya sangat jelas siapa pengguna alata-alat tersebut.(tha)