Iklan

June 24, 2021, 14:52 WIB
Last Updated 2021-06-24T21:52:17Z
Bitung

Para Pengungsi Diposko Terpadu Pasar Tua Keluhkan Kebutuhan Bayi Mereka


Jurnal Bitung – Musibah Kebakaran yang terjadi diwilayah Kelurahan Bitung Tengah kec. Maesa Kota Bitung pada 23 Juni 2021 kemarin membawa duka mendalam bagi mereka yang kehilangan tempat tinggalnya, Kamis (24/6/2021).


Wilayah Kompleks Pasar tua yang sangat terkenal dengan kuliner makanan Ikan Bakarnya pada malam hari, kini berubah, yang terlihat hanyalah posko-posko darurat yang didirikan diwilayah tersebut penuh dengan pengungsi yang hanya beralaskan selimut serta tilam terhampar didalam posko. 


Bukan hanya orang dewasa saja tetapi terdapat anak-anak serta bayi dalam pengungsian tersebut, mereka kehilangan rumah, harta, pakaian serta barang berharga lainnya yang pada saat kebakaran melanda wilayah tersebut mereka hanya bisa menyelamatkan diri tanpa membawa apa-apa.


Awak media Jurnal manado yang berada dilokasi pasartua mendatangi salah satu posko yang tidak jauh dari Toko Laduna Ilma yang berada dilokasi yang berbincang dengan pengungsi yang berada diposko Terpadu Pasar Tua.


Salah seorang warga yang kehilangan seluruh harta bendanya, berharap agar pemerintah setempat jangan hanya memberi mereka makan dan minuman saja, akan tetapi mereka juga butuh pakaian dan kebutuhan bayi mereka.


“ untuk makanan dan minuman saat ini yang diberikan pemerintah kepada kami sangat baik, akan tetapi kami yang sekarang ini tidak ada apa-apa lagi, juga sangat membutuhkan pakaian, karena pada saat kebakaran kami lari hanya dengan pakaian yang ada dibadan saja sampai sekarang ini “ tutur Minhadi korban kebakaran yang rumahnya rata dengan tanah.


Lebih lanjut ibu Minhadi menuturkan : “ kami saat ini mengungsi diposko Terpadu dengan membawa seorang bayi yang baru berusia 3 bulan, sangat membutuhkan susu untuk bayi Kami serta Pempers juga pakaian “ keluh Minhadi. 


Sementara diposko Terpadu Pasar tua mereka bersama sama dengan 7 orang kepala keluarga lainnya yang hanya bisa tidur dengan menggunakan selimut sebagai alasnya, sehingga mereka benar-benar berharap agar Pemerintah setempat mau memperhatikan kebutuhan mereka yang sangat diperlukan saat ini. (tam)