Iklan

September 7, 2021, 22:29 WIB
Last Updated 2021-09-08T05:29:43Z
Politik

Sherly Tjanggulung :Tarif Baru Masuk Pelabuhan Manado Mahal


JurnalManado - Aspirasi Anggota Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Daerah pemilihan (dapil) Nusa Utara Sherly Tjanggulung yang disampaikan saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Selasa kemarin mempertanyakan, harga tarif baru masuk penumpang di pelabuhan Manado sangat mencekik leher.


"Saya, sebagai wakil rakyat menyampaikan terkait tarif baru masuk ke pelabuhan Manado

Menurut personil Komisi lll ini meng anggap kebijakan ini mencekik dan sangat mahal di situasi ekonomi yang tidak stabil akibat pandemi Covid-19.


 Bahkan, kebijakan tersebut dinilai sepihak dan sangat merugikan warga di tiga kabupaten yakni Tahuna, Sitaro, Sangihe dan Talaud.


Kebijakan ini, perlu di kurangi melihat situasi kondisi ekonomi belum stabil karena dampak covid 19,' tegas Politisi NasDem kepada JurnalManado.com Rabu (8/9/2021).


”Warga meminta jangan terlalu mahal bukan dihapuskan tapi dikurangi, kitakan tahu sekarang ini banyak orang di PHK, masalah PPKM pendapatan berkurang apa ynag bisa di bantu pemerintah?. Apabila dikurangi mereka sangat bangga oleh pemerintah sekarang, biasa pemerintah ini cepat menangkap apa yang menjadi keluhan masyarakat,”pinta Tjanggulung.


Selain itu dirinya pula mengusulkan agar untuk tarif khususnya Melonguane itu bisa ada tarif tetap.


“Mengingat daearah perbatasan, jadi masyarakat minta supaya ada angkutan khusus trasnportasi untuk Melonguane, dan tarif antar pelabuhan itu bisa tetap,”tegas Tjanggulung.


Di tempat yang sama Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulut Lynda Watania mengatakan bahwa, untuk tarif kapal yabg berada di daerah Kepulauan sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) namun sampai saat ini belum terealisasi.


“Untuk tarif itu yang lebih bertanggung jawab yaitu Perindo,” ungkapnya


Lanjut politisi perempuan Sulut ini terkait dengan angkutan antar pulau dikatakannya sampai saat ini belum ada transportasi yang tetap. (tino)