Iklan

May 5, 2022, 19:13 WIB
Last Updated 2022-07-30T01:30:03Z
NasionalUtama

Sejarah Yang "Terlupakan" di Tanah Sulawesi



Bagian Satu

Jurnal Manado - "Jangan Melupakan Sejarah" kata yang populer dari seorang Proklamator yang dikenal dengan nama Bung Karno. Di Jawa, ada istilah “Aja nganti kepaten obor” (jangan sampai apinya padam). Presiden pertama RI ini dan jargon tersebut ternyata harus menjadi landasan bagi kita semua dalam menggali sejarah terutama silsilah atau keturunan yang ada di Indonesia salah satunya adalah keturunan para raja yang bersebaran di daerah luar Jawa. 

Sejarah telah mencatat bahwa Sri Susuhunan Pakubuwono IV (PB IV) adalah raja Kasunanan Surakarta ketiga, yang bertakhta antara 1788-1820.

Selama berkuasa, ia dikenal sebagai raja pemberani yang tidak mau tunduk kepada Belanda dan seorang pemeluk Islam yang taat.

Sikap Pakubuwono IV itu kemudian memicu VOC membentuk aliansi dengan Hamengkubuwono I dan Mangkunegara I untuk melawannya.

Pakubuwono IV adalah putra Pakubuwono III yang ketika lahir pada 2 September 1768 diberi nama Raden Mas Subadya. Ibunya bernama GKR Kencana, permaisuri keturunan Sultan Demak.

Raden Mas Subadya naik takhta pada 29 September 1788, enam hari setelah wafatnya Pakubuwono III.

Setelah itu, ia menyandang gelar Sri Susuhunan Pakubuwono IV dan resmi menjadi raja Kasunanan Surakarta ketiga.

Dibalik kisah heroik PB IV, ada juga kisah keturunannya yang perlu diketahui dimana anak dari PB IV yang diasingkan karena melawan penjajah saat itu. "Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohonnya". Bahasa itu sepertinya layak disemat oleh Kanjeng Pangeran Ronggo Danupoyo yaitu keturunan ke III setelah Kanjeng Pangeran Haryo Danupoyo. 

Sikap keras dan penentang terhadap penjajah ditunjukkan oleh Pangeran Ronggo Danupoyo yang kemudian diasingkan oleh Belanda dari Surakarta ke Daerah Sulawesi Utara yaitu Tondano (Minahasa) pada tahun 1848. 

Mulailah populasi berkembang. Dimana Pangeran menikah dengan Siti Sariah Suratinoyo yang adalah putri asli keturunan Tondano. Dari hasil perkawinan tersebut mereka dikaruniai anak  yaitu Raden Ajeng Kadirin Danupoyo, Raden Mas Kodrat Samadikun Danupoyo, Raden Mas Glembo Danupoyo, Raden Mas Danuatmodjo Danupoyo, Raden Mas Djanoko Danupoyo, Raden Ajeng Bandira Danupoyo, Raden Mas Suparto Danupoyo, Raden Ajeng Kandari Danudinamo Danupoyo, Raden Mas Danuhardo Danupoyo, Raden Ajeng Ronggo Djayareja Danupoyo, Raden Mas Danu Asmoro Danupoyo. 

"Sejarah silsilah ini ada tercatat di buku keluarga besar kami Raden Mas - Danupoyo. Dan catatan silsilah itu dibawa oleh keturunan Pangeran dari Surakarta ke Reksonegoro (Gorontalo), " ungkap Ibu Sukeni Modjo, saat diwawancarai pada kegiatan Kerukunan Keluarga Raden Danupoyo, Februari 2022 lalu. 

Kata Sukeni bahwa kitab itu terus kami susun dari keturunan sampai akhir ini. 

Sementara itu, Raden Mas Soekarno Dhanupoyo cucu dari Raden Mas Glembo Danupoyo mengungkapkan bahwa silsilah itu dibawa oleh Raden Mas Sudarkam Danupoyo,  anak dari Raden Mas Danuhardo atau cucu dari Pangeran Ronggo Danupoyo. 

"Silsilah itu diperoleh setelah melalui proses pengadilan yang menyatakan bahwa benar keturunan Raden Ronggo Danupoyo. Dan silsilah itu kita tulis berdasarkan fakta keturunan sampai sekarang yang ada. 

Pernyataan ini diperkuat oleh Raden Mas Aryo cucu dari Raden Mas Syekan. 

" Keturunan Pangeran Ronggo Danupoyo banyak menyebar di daerah Reksonegoro dan Yosonegoro (Gorontalo), Manado (Sulut), Bitung (Sulut), Jawa Tondano (Sulut), "katanya.

Diketahui bahwa dari 11 anak keturunan  Pangeran Ronggo Danupoyo akhirnya terjadi kawin kawin antar suku yaitu 

Raden Mas Kodrat Samadikun mendapatkan anak 

1. Raden Mas Tanos

2. Raden Ajeng Sudjilah

3. Raden Ajeng Atip

4. Raden Ajeng Erti

5. Raden Ajeng Erti

6. Raden Mas Kadam


Raden Mas Glembo istri Supita Kiai Mojo, anak :

1. Raden Mas Slamet

2. Raden Mas Saekan

3. Raden Ajeng Salamah 

4. Raden Mas Samad

5. Raden Ajeng Salimah


Raden Mas Djanoko mendapat anak :

1. Raden Ajeng Kurnisi

2. Raden Ajeng Aisah 

3. Raden Ajeng Surtinah

4. Raden Mas Sudirjo 

5. Raden Mas Haris Munandar 

6. Raden Ajeng Rukmini

7. Raden Ajeng Katrina

8. Raden Mas Abdurahman


Raden Ajeng Bandira suami Raden Mas Amal Kiyai Modjo, anak :

1. Raden Ajeng Aisyah Kiyai Modjo

2. Raden Ajeng Ihasan Kiyai Modjo

3. Raden Mas Ismangun Kiyai Modjo

4. Raden Mas Kiyai Modjo

5. Raden Mas Lamela Kiyai Modjo


Raden Mas Suprapto, Istri Saingrum Asmudrono, anak:

1. Raden Ajeng Aina

2. Raden Mas Adimas

3. Raden Mas Danu Sisworo

4. Raden Ajeng Safirah

5. Raden Ajeng Rowisyah

6. Raden Ajeng Maryam


Raden Ajeng Kandari Danupoyo, anak :

1. Raden Ajeng Danupratista Danupoyo

2. Raden Mas Danuwinata Danupoyo 

3. Raden Ajeng Sudja Kusuma Danupoyo


Raden Mas Danuhardo, anak :

1. Raden Ajeng Aminah

2. Raden Ajeng Asidah 

3. Raden Ajeng Fatimah

4. Raden Ajeng Danupuspita

5. Raden Ajeng Jainun 

6. Raden Ajeng Maharani

7. Raden Mas D. P. M. Saldarmo Handoyo

8. Raden Ajeng Silih Rahmani 

9. Raden Mas Sudarkam

Silsilah ini diperkuat dengan adanya Akta Asli dari keturunan Pangeran Ronggo Danupoyo. Dan apakah keturunan tersebut akan diakui di Keraton Surakarta? 

Penulis Suratman