JurnalManado- Gerak cepat Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dibawah pimpinan Kepala.Dinas PUPR Alexander lmanuel Wattimena ST, langsung menindaklanjuti bencana alam ambruknya jembatan yang penghubung antara Kelurahan Bitung dan Kelurahan Uwuran l Kecamatan Amurang Rabu siang sekitar pukul 14.00 wita kemarin.
Menurut mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bitung itu, sesuai permintaan Pemkab Minsel ke Dinas PUPR Provinsi Sulut melalui Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Glady Kawatu ke Dinas tersebut.
"Kami bakal menyiapkan alat untuk dibawah ke lokasi bencana alam, sudah disiapkan yaitu GPS Garmin 585 Echosounder
fungsinya GPS 585 Echosounder
Double Frekuensi. Bedanya adalah kalau single frekuensi hanya menggunakan frekuensi tinggi saja (kedalaman hanya sampai lapisan paling atas dari tanah), artinya kedalaman tidak bisa menembus lumpur (Contoh alat : Echosounder Hydrotrac ODOM). Kalau Echosounder Double frekuensi, terdapat 2 frekuensi yang digunakan sekaligus, yaitu frekuensi tinggi (untuk pengukuran kedalaman dasar laut teratas) dan frekuensi rendah (untuk pengukuran kedalaman dasar laut yang dapat menembus lumpur), sehingga ada 2 data kedalaman sekaligus yang didapatkan. (Contoh alat : Echosounder MK III). Instalasi alat yang dipergunakan untuk pengukuran batimetri adalah :
a. GPS Antena : Untuk mendapatkan data posisi koordinat.
b. Tranducer : Alat yang memancarkan sinyal akustik ke dasar laut untuk data kedalaman.
c. Echosounder : Alat yang menampilkan angka kedalaman.
d. Laptop : Untuk pengoperasian yang mengintegrasikan GPS, tranducer, dan echosounder.
Permintaan alat tersebut dibawah Jumat besok atau Sabtu karena alatnya masih dilakukan dilokasi lain. Sehingga paling lambat Sabtu pekan ini.
Alat tersebut langsung dibawah di lokasi bencana alam jembatan yang ambruk Rabu siang kemarin," tegas Wattimena kepada JurnalManado.com Kamis malam melalui WA pribadinya. (tino)