Iklan

May 2, 2023, 02:29 WIB
Last Updated 2023-05-07T13:22:14Z
BitungLipsusUtama

May Day, Walikota Maurits Ungkap Hubungan Harmonis Bersama Buruh


Jurnal Bitung - Momentum Hari Buruh atau May Day tahun 2023 ini bagi Walikota Bitung Maurits Mantiri adalah momentum memperluas kesempatan kerja.

Dikatakannya, Hari Buruh yang diperingati setiap 1 Mei, menjadi momentum untuk memperluas kesempatan kerja, meningkatkan kesejahteraan buruh/pekerja, melindungi hak buruh/pekerja, serta meningkatkan produktivitas dan daya saing nasional.

Untuk itu, Maurits mengajak semua buruh di Kota Bitung menjadikan May Day sebagai motivasi bersama-sama membangun Kota Bitung lebih baik kedepannya.

“Mari ciptakan iklim investasi yang kondusif agar investor tertarik untuk berinvestasi di kota yang menjadi rumah kita bersama,” kata Maurits, Senin (1/5/2023).

Maurits juga mengatakan, dua tahun kepemimpinannya bersama Wakil Walikota Hengky Honandar, hubungan antara buruh dengan pemerintah terjalin harmonis.

Bahkan kata dia, buruh ikut berpartisipasi membantu merealisasikan program-program yang sementara dijalankan untuk kesejahteraan dan kemajuan Kota Bitung.

“Kami memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada buruh yang selama ini sudah dalam keadaan kondusif di Kota Bitung. Dan kami berharap, May Day tahun ini terus menghidupkan nilai-nilai hubungan industrial yang harmonis,” ujar Maurits.

Di momentum Hari Buruh ini juga, Pemkot Bitung menggelar kegiatan Sosialisasi Sosial dan Pelatihan Paralegal, yang digelar bersama FBS Kamiparho Bitung di Ruang Sidang Lantai IV Kantor Wali Kota Bitung.

“Momen peringatan Hari Buruh ini juga akan semakin menyatukan kita untuk bersinergi dan berinovasi dalam membangun Indonesia yang lebih baik, khususnya Kota Bitung,” kata Maurits melalui Plt Asisten I Setda Kota Bitung, Forsman Dandel.

Peringatan Hari Buruh pada dasarnya adalah momen untuk mengingatkan kepada semua akan pentingnya komitmen untuk membangun hubungan industrial yang bermartabat dan memupuk hubungan dunia ketenagakerjaan yang harmonis.

“Hubungan itu antara pekerja, pengusaha, serta pemerintah (tripartit),” ujarnya.

Hari Buruh juga sebagai momen untuk mengurai permasalahan dan problematika ketenagakerjaan yang dihadapi selama ini, sehingga akan tercapai win-win solution dan keharmonisan antara dunia usaha dan pekerja.

Apalagi, jika mengingat kedua belah pihak pada dasarnya bukan pesaing, akan tetapi mitra yang harus berjalan seiring serta di antara keduanya harus terjadi simbiosis mutualisme.

“Dengan adanya kemitraan antara dunia usaha dengan pekerja yang berjalan baik, sehat, dan dinamis, di satu sisi akan mendorong tumbuhnya dunia usaha,” kata Forsman.

Di sisi lainnya akan berdampak positif pada peningkatan kesejahteraaan pekerja.

Pada tataran yang lebih luas lagi, tumbuhnya dunia usaha akan berdampak selaras dengan terciptanya lapangan pekerjaan, ekonomi akan tumbuh, dan manfaatnya tentu akan dirasakan oleh seluruh masyarakat.

Lebih dari itu, peringatan Hari Buruh Internasional yang diperingati sejak tanggal 1 Mei 1890, secara esensi mempunyai makna mendalam bagi seluruh pekerja dan memberikan pelajaran.

Kemudian, semangat perjuangan yang begitu berharga bagi seluruh pekerja agar mampu menghadapi perubahan serta tantangan di tataran nasional, regional, dan global terutama sejauh mana pekerja mampu untuk mempersiapkan diri menghadapi persaingan tenaga kerja.

Ketua FBS Kamiparho Bitung, Rusdianto Makahinda, menambahkan pelatihan paralegal bertujuan ketika membekali pendamping buruh yang sedang mengalami masalah dengan aturan, sehingga bisa membantu. Hal ini perlu dipahami dan mengerti oleh para buruh.

(*)