Iklan

April 20, 2024, 23:43 WIB
Last Updated 2024-04-21T06:43:35Z
OlahragaUtama

Kento Momota Gantung Raket di Usai Tergolong Muda


Jurnal Sport - Juara dunia Kento Momota memmutuskan untuk gantung raket di usianya yang baru 29 tahun. Atlet asal Jepang ini memutuskan untuk pensiun karena dampak kecelakaan mobil yang pernah dia alami empat tahun lalu. Penurunan prestasi secara drastis dialami oleh Kento Momota akibat kecelakaan tersebut. Mundur Januari 2020, kendaraan yang membawanya ke bandara Kuala Lumpur mengalami kecelakaan beberapa jam setelah menjuarai Malaysia Masters. Pengemudi tewas, sementara Momota membutuhkan operasi untuk memperbaiki rongga matanya yang retak. Ketika kembali lagi bermain setelah setahun absen, Momota mengalami penglihatan ganda dan gagal mendapatkan kembali performa gemilang yang membawanya ke peringkat satu dunia, meskipun berhasil menjuarai dua turnamen.  

"Pada saat kecelakaan itu terjadi, saya berbohong saat saya bilang saya tak terpikir, 'mengapa hal ini terjadi pada saya?'," kata Momota, Kamis (19/4/2024). Kini berperingkat 52 dan gagal lolos Olimpiade Paris, Momota menyatakan akan pensiun dari tim nasional Jepang setelah bermain dalam Piala Thomas di China akhir bulan ini.


Setelah itu dia hanya akan bermain dalam turnamen-turnamen domestik di Jepang dan bukan dalam tur dunia. "Ada banyak masa sulit setelah kecelakaan lalu lintas itu," ujar Momota. 

"Saya berusaha kembali ke cara bermain saya melalui coba-coba, namun ada kesenjangan antara perasaan dan tubuh saya," kata Momota. Momota mengakui tidak bisa kembali ke level terbaiknya dengan keadaan yang dia alami saat ini.

"Itu terus berlanjut dan saya tahu saya tidak akan bisa kembali ke level di mana saya bersaing dengan para pemain terbaik dunia," kata juara All England ini. Tersenyum lebar sepanjang konferensi pers selama 45 menit tetapi sering berhenti sejenak untuk memilih kata-kata yang tepat, Momota mengakua "tidak menyesal" pensiun dari bulutangkis kelas atas.

Dia ingin mempromosikan bulu tangkis di Jepang dan berterima kasih kepada orang-orang yang berkecimpung dalam bulu tangkis karena telah membantunya melewati masa-masa kelamnya. "Banyak kesulitan dan itu melelahkan saya, tapi saya tidak ingin menyalahkan masa-masa sulit itu sebagai penyebab


"Saya ingin bangkit dan sikap itu serta dukungan dari orang-orang di sekitar saya setidaknya membuat saya bisa mendapatkan kepercayaan diri," kata Momota. Momota membidik Olimpiade Paris 2024 tapi peringkat nasionalnya tidak cukup baik untuk memberinya tempat dalam tim Jepang


Pada edisi selanjutnya, Momota kalah pada babak pertama Olimpiade Tokyo pada 2021, sebuah kejutan besar yang dia sebut "kenangan yang membuat frustrasi." "Saya rasa saya belum sepenuhnya siap untuk itu, namun saya sudah lama memimpikan bermain dalam Olimpiade," kata Momota


Momota meminta rekan-rekan satu timnya di Jepang belajar dari kesalahannya dan tetap tenang saat melangkah ke lapangan Olimpiade Paris. "Saya benar-benar merasakan betapa sulitnya melakukan hal-hal yang biasa Anda lakukan, jadi jangan pikirkan hasilnya, berikan saja yang terbaik agar Anda tidak menyesal," kata Momota.


Pebulutangkis asal Jepang itu pernah 11 kali mengangkat trofi juara sepanjang 2019 dan hanya kalah enam kali dari 73 pertandingan yang dia mainkan tahun itu. 

(*)